Rabu, 04 Januari 2012

TEKNOLOGI ROBOT

GUNTING, BATU, KERTAS
 
Apaan sih kok gunting, batu, kertas?? Mau suit?? hehehe iya nih.. Tapi kali ini main suitnya sama robot. Nah.. Baru tahu kan kalo robot juga ada yang diciptakan “hanya” untuk bermain suit seperti ini??


Kenalin nih teman-teman, namanya adalah BERTI. Robot jelek ini didesain untuk memperlajari gerakan tubuh manusia, termasuk juga bahasa tubuh, cara manusia bergerak (gerakan manusia kan terkesan halus dari pada robot  yang kaku). Tujuannya adalah agar kita sebagai manusia merasa nyaman ketika berdampingan dengan robot ini. Gak seneng kan kalau sama robot yang gak punya bahasa tubuh, “seolah tak berdosa”, dan kaku?? kan mending sama robot yang bisa ngerti gerakan-gerakan “tidak penting” kita.
Lha apa hubungannya dengan batu, gunting kertas tadi??
BERTI ini sementara baru bisa melakukan gerakan tangan saja yang halus,, gerakan lain mungkin masih kaku. Atau mungkin malah belum bisa (lihat saja badannya yang hanya ada tubuh dan tangan). Gerakan suit ala batu, gunting, kertas tadi adalah salah satu kemampuan BERTI yang ditujukkan di London Science Museum. Pada video dibawah bisa anda lihat Mas BERTI yang sedang menirukan gerakan tangan manusi dengan bantuan sensor gerakan yang dipakai oleh si pemandu.
Enak ya jadi robot.. bisa gitu aja dipuji. Dipamerin segala.. Saya lho bisa loncat loncat satu kaki aja gak saya sombong, gak pamer-pamer (lha ini apa??).
Satu hal yang saya rasa kurang dari cak berti. Jari-jarinya masih jelek dan belum bisa niruin “gunting” dengan jarinya. :J:




 

Robot Pencuci Piring Siap Gantikan si Bibi 5 Tahun Lagi




Panasonic makin merajalela dalam mengembangkan robot-robot mereka. Seolah tak mau kalah dengan Honda, Panasonic bekerjasama dengan IRT Research Institute bekerjasama untuk mengembangkan sebuah robot pencuci piring. Robot ini Diberi nama KAR (Kitchen Assistant Robot). Robot yang hanya berupa lengan ini, memiliki 18 sensor berbeda di tangannya. Dengan sensor ini, robot dapat membedakan ukuran dan bentuk dari cuciannya (apakah itu mangkok, piring, ataukah gelas). Lengan robot ini juga memiliki kemampuan untuk mengambil piring satu per satu dari tumpukan piring kotor. WOW!! :clap: Diperkirakan robot ini akan diluncurkan ke pasaran dalam 5 tahun kedepan, mengingat prototype yang dibuat dapat menjalankan tugas dengan baik sampai saat ini.
Yang perlu kita khawatirkan sebenarnya bukan karena bangsa kita tidak mampu membuat robot yang seperti ini, tapi nasib penghasil devisa terbesar kita yakni TKI dan TKW yang sebagian besar bekerja menjadi PRT (pembantu rumah tangga). Jika robot seperti ini sudah banyak dijual bebas, maka permintaan PRT ke negara maju juga akan berkurang drastis. Ini artinya TKI dan TKW yang bekerja sebagai PRT tidak akan laku lagi.


Cafero, Robot Pembuat Kopi

cafero robot
Saya memang bukan penggemar kopi. Entah itu kopi tubruk, kopi manis, kopi luwak atau kopi susu sekalipun. Paling-paling saya minum kopi kalau tetangga depan kos nawarin atau kalau pas di kantor lagi ngantuk. Tapi kali ini bukan tentang jenis-jenis kopi atau teknologi dibalik mesin pembuat kopi. Kali ini tentang Cafero, si robot pembuat kopi. Ketika anda menginginkan kopi, tinggal pencet saja menu yang ada pada robot ini dan secangkir kopi siap untuk anda. Robot buatan Yujin Robot yang berasal dari korea ini dirancang untuk melayani pembuatan kopi. Kenapa kopi?? ya.. kalau dia disuruh membuat minuman gingseng khas Korea mungkin agak kesulitan kali yee..
Kagum dengan robot ini?? JANGAN!!! karena mahasiswa Indonesia saja mampu membuat yang lebih hebat dari ini. Masih ingat dengan LCEN 2008?? Salah satu finalisnya yakni tim Ganbatte Kudasai dari UGM yang masuk dalam kategori Elka Idustri mampu membuat Rancang bangun alat peracik minuman dengan perintah suara berbasis PC. Memang masih berbasis PC, tapi sudah mampu menerima pesan suara dan menterjemahkannya menjadi….. minuman.



 ROBOT PEMAIN RUBIK
Rubik adalah hal yang paling saya benci sebab saya tidak pernah bisa nyelesaikan rubik yang sudah saya “hancurkan” Nah, ternyata ada juga yang mengerti dengan masalah yang saya hadapi.
Kawasaki, sebuah perusahaan elektronik di Jepang (kirain Kawasaki cuma bisa buat motor :D ternyata gak dink!!) membuat sebuat robot yang mampu menyelesaikan Rubik. Robot ini dikenalkan di Pameran Robot TEPIA exhibition di Tokyo.
Nama robot ini adalah Cube-Kun. Tidak seperti Asimo yang memiliki wajah “agak cakep”, Cube-kun memiliki wajah berupa layar datar. Jika Anda memberinya sebuah rubik yang berantakan, ia akan mengenalinya lalu menampilkannya di layar. Setelah itu ia akan berpikir berapa saat dan siap menyelesaikan rubik ni.
Gila bukan, saya saja yang mengenal rubik dari smp gak pernah bisa nyelesaiin. Robot ini tentunya mempunyai teknologi image processing yang sangat hebat. Belum lagi lengan robotnya yang mampu mengatur putaran sesuai dengan sisi rubik yang diminta. Hayoo ngaku.. siapa lagi yang ngerasa dikalahin sama robot ini dalam urusan rubik?? Atau jangan-jangan bingung duluan cari yang gratisan. halah gak nyambung, yang penting ping pong hehehe...


ROBOT PENGHIAS KUE


Ya, jika dulu yang bisa menghias kue hanyalah mereka yang sekolah atau kursur di bidang masak, sekarang pekerjaan ini juga bisa dilakukan oleh robot. Adalah sekumpulan mahasiswa dari Franklin W. Olin College of Engineering yang memiliki ide untuk membuat robot penghias kue ini.
Proses menghias kue ini dapat dilakukan dengan 3 langkah mudah. Tentukan dimensi kue, gambar desain di atasnya, dan tekan OK untuk memerintahkan robot mulai menggambar. Simple. Dimensi kue yang disediakan adalah kotak dan lingkaran. Anda dapat menentukan ukuran kue dalam inchi. Setelah ukuran dan bentuk sudah dipilih, anda siap untuk menggambar di software yang memang sudah dibawakan untuk si mesin. Cara menggambarnya pun sangat mudah. Jika anda pernah menggambar di MS paint, maka anda sama sekali tidak akan menemukan kesulitan. Ada 5 skema warna dan 6 bentuk geometris yang siap anda gunakan untuk menghias kue. Sudah puas menggambar? maka saatnya anda memerintahkan si robot untuk menuangkan gula manis untuk menghiasnya.
Semakin banyak warna yang anda guinakan untuk menggambar, maka semakin sering pula anda harus mengganti “tinta” gula yang anda pakai dengan warna yang sesuai.
Ya, robot penghias kue ini memang masih membutuhkan banyak pengembangan di sana-sini. Mungkin mereka perlu memikirkan untuk menambah jumlah “cadtridge” mereka agar tidak terlalu menyusahkan dengan penggamtian warna gula.
Overall, hasil gambarnya memang masih belum sebagus kue hiasan Farah Quin atau Barra Patti rajawane. Ya, setidaknya profesi ini akan tetap aman sampai robot ini bisa menggambar dengan jauh lebih baik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMENTARLAH SEBELUM MENINGGALKAN LINK INI !!!